Senin, 25 April 2011

Syedna Khizar dan Luqman

Pertanyaan:
Assalam u alayekum Syyedi Syekh Hisyam!
1-Apakah Syedna Khizar dan Luqman adalah seorang Nabi atau Wali?
2-Saya melihat bahwa beberapa orang di sub benua mengucapkan nama Syekh Abdul Qadir Jilani sebagai ‘Sheikh Abdul Qadir Gilani’ dan Khawaja Imkanaki sebagai “Khawaja imkanangi” yakni (dengan bunyi “g” seperti dalam kata girl. gaaf yang merupakan alfabet Persia), manakah pengucapan yang benar, “gaaf‘ atau “kaaf“?
3-Beberapa brelvis yang fanatik memperlihatkan sikap yang aneh terhadap Hazrat Mirza Mazhar guru dari Syah Abdullah al-Dehlawi. Saya memperhatikan sikap ini bahkan dari tulisan Imam Ahmad Raza. Saya tidak mellihat sikap hormat dan cinta dalam tulisannya terhadap hazrat Mirza Mazhar. Saya tidak melihat adanya tulisan di belakang namanya (RehmatUllah Alaye hi) di dalam tulisannya. Mohon penjelasannya syyedi mengapa begitu?

Jawaban:
`Alaykum as-Salam,
Sayyidina Khidr (a) adalah seorang Nabi berdasarkan kesepakatan umum menurut al-Razi, Ibn al-Salah, al-Nawawi, al-Qurtubi, Abu Hayyan, al-Tha`labi, al-Alusi, al-`Iraqi, Ibn Hajar, al-Suyuti dan yang lainnya.
Sayyidina Luqman adalah seorang yang bijaksana (hakiim) dan tidak dimasukkan ke dalam nama-nama Nabi yang disebutkan di dalam Kitab Allah.

Pengucapan nama yang Anda sebutkan memang bervariasi berdasarkan daerahnya. Misalnya, orang Arab mengucapkan nama Asbahani dan Naysaburi sementara orang Persia mengucapkannya, Ispahani dan Nishapuri. Saya pernah menanyakan kepada Dr. Nur al-Din `Itr di Damaskus mengenai Marwazi, apakah itu Marwadzi, atau Marrudzi? Beliau mengatakan bahwa itu tidak penting dan tidak ada kesalahan yang dibuat ketika memilih salah satu di antaranya sesuai dengan kebijaksanaannya.

Posted on April 4, 2011 by Shaykh Gibril Fouad Haddad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar