Senin, 25 April 2011

Mengenai Imam Wahabi dan Perdebatan dengan Keluarga

Pertanyaan:
Saya ingin meminta Syekh Hisyam untuk menjawab pertanyaan saya. Jika beliau
tidak ada, salah satu ulama dapat menggantikannya. Terima kasih.
Assalamu’alaykum Syekh Hisyam. Saya mempunyai satu masalah. Salah satu Imam di
dekat kota saya adalah seorang Imam Salafi Wahabi. Saya mendengar dari sumber
yang terpercaya bahwa dia membicarakan sesuatu yang buruk mengenai orang tua
Nabi (s), athaghfirullah, dia mengatakan bahwa mereka akan masuk ke neraka.
Saya membenci Imam Wahabi ini. Dalam pandangan saya dia adalah setan karena
mengatakan hal semacam itu. Dia seorang mal’uun! la’nathallahu ‘alayh!
Saya mempunyai kerabat yang pergi ke masjidnya. Dia bukan Wahabi tetapi bukan
pula seorang Sufi. Jika kerabat saya mengatakan sesuatu yang cerdas kepada
saya, mengenai hal ini, maka kami akan terlibat di dalam suatu perbedabatan.
Apa yang harus saya lakukan syekh? Mohon maaf atas kekurang adab saya. Saya
tidak tahu bagaimana untuk mempunyai adab. Terima kasih. salamu alaikum.

Jawaban:
wa `alaykum salam
Barang siapa yang menghabiskan waktu 40 hari bersama suatu kelompok, ia menjadi
salah satu dari mereka. Ini juga berlaku bagi Wahabi. Itulah sebabnya para
syekh kita berkata bahwa kita harus menghindari “para ulama” yang menyerang
kecintaan terhadap Nabi (s) dan keluarganya dan juga kepada para syekh dan jalan
Sufi, karena mendengar mereka selama satu jam akan membawa kegelapan bagi kalbu
selama satu tahun.
Lalu, untuk apa repot-repot berdebat dengan orang semacam itu? Lakukanlah apa
yang menurut Anda benar, yakni hindarilah dengan diam-diam. Seorang “manusia”
sejati adalah orang yang dapat mengontrol kemarahannya.

Posted on March 25, 2011 by Taher Siddiqui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar