Senin, 25 April 2011

Pandangan ‘Ahl as-Sunna tentang Makam Sayyidina ‘Ali

Pertanyaan:
786
As Salaam ‘Alaykum!
Saya ingin mengetahui pandangan Mawlana dan ‘Ahl as-Sunna tentang Makam Sayyidina ‘Ali (a.s.). Di mana beliau sesungguhnya dikuburkan? Najaf? Afghanistan ? (Saya bukan Syiah, saya seorang Muslim Sunni, murid Sh. Nazim, tetapi saya merasa sangat mencintai dan menghormati Sayyidina ‘Ali a.s.) Dan saya juga ingin bertanya bagaimana adab yang benar untuk berziarah kepadanya dan apa keutamaan dalam melakukannya.
Syukran wa Salaam

Jawaban:
`Alaykum as-Salam,
Telah diputuskan untuk merahasiakan makam Sayyidina `Ali (semoga Allah memuliakan wajahnya) untuk menghindari kaum Khawarij menggalinya. Setelah putra beliau, al-Hasan (semoga Allah rida dengannya) melakukan salat jenazah baginya, beliau lalu dimakamkan di istana Khalifah di Kufa, kemudian seluruh jejak makam tersebut dihapuskan. Diriwayatkan juga bahwa al-Hasan membawa jenazah beliau di dalam sebuah peti ke Madinah dan di tengah jalan unta yang membawa usungan jenazah itu tersesat pada malam hari dan ditemukan oleh anggota suku Tayyi’ yang kemudian menguburkan jenazahnya dan menyembelih untanya. Diriwayatkan dari al-Hasan ibn Syu`ayb al-Farawi oleh Ibn `Asakir dalam Tarikh Dimashq (42:567).

Sedangkan untuk berziarah ke makamnya, kita dapat mengambil manfaat dari tiga perkataan Syekh Alauddin Attar (semoga Allah mensucikan jiwanya) mengenai ziarah makam:
§ “Manfaat dari mengunjungi makam Syekh kalian tergantung pada ilmu atau pengetahuan yang kalian miliki tentang mereka.”
§ “Berada dekat dengan makam orang-orang yang saleh mempunyai pengaruh yang baik, meskipun untuk mengarahkan diri kalian kepada rohani mereka adalah lebih baik lagi dan hal itu membawa pengaruh spiritual yang lebih tinggi. Nabi (semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah dan kedamaian kepadanya) bersabda, ‘Kirimkan doa untukku di manapun engkau berada.’ Hal ini menunjukkan bahwa kalian dapat menjangkau Nabi (s) di mana saja, dan itu juga berlaku bagi para awliya-Nya, karena mereka mengambil kekuatan mereka dari Nabi (s).”
§ “Adab, atau perilaku yang benar, untuk berziarah ke makam adalah dengan mengarahkan diri kalian kepada Allah dan menjadikan jiwa atau ruh yang diziarahi sebagai wasilah kepada Allah, serta merendahkan hati kalian kepada Ciptaan-Nya. Secara eksternal (lahir) kalian merendahkan diri terhadapnya (yang diziarahi) dan secara internal (batin) terhadap Allah.”

Posted on January 23, 2011 by Shaykh Gibril Fouad Haddad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar